Sunday, April 27, 2014

Enam Bulan

Aku melambaikan tangan dengan semangat ke arah seorang laki-laki yang berlajan lambat sambil menggandeng koper hitamnya. Orang itu hanya membalasku dengan senyuman kecil. Sambutan yang sangat tidak sesuai ekspektasi.
“Heboh banget sih, kayak ketemu Justin Bieber aja!” ucapnya setelah ia tepat berdiri di depanku.
“Jahat banget sih, udah ninggalin enam bulan dan pas ketemu bukannya bilang kangen kek, apa kek!”
Ia mengangkat tepi bibir kanannya. Menunjukkan senyum yang membuatku ingin meninju sampai semua giginya rontok tak bersisa. “Ayo ke mobil!” Ia melangkah meninggalkanku yang masih berdiri menahan rasa kesal yang kini membengkak lebih besar dari rasa rinduku beberapa menit lalu.
Aku membulatkan mata dan menghela nafas dengan kasar, sebelum akhirnya mengikutinya menuju mobil.

Saturday, April 19, 2014

Jaksa

“Apa cita-citamu saat kecil dulu?” Seorang pria berkumis bertanya dengan suaranya yang berat dan nada bicara yang terdengar sangat bijaksana.
“Menjadi seorang jaksa.” Aku menjawab pertanyaan itu tanpa perlu satu detik pun untuk mengingat-ingat.
Seluruh orang yang mengelilingi meja makan serentak bersuara. Sebagian tertawa, sebagian lagi berdecak kagum setengah tak percaya.
Siapa bocah berumur sembilan tahun yang belum pernah mendapatkan pertanyaan ‘apa cita-citamu?’ dari orang dewasa? Mereka tertawa saat kukatakan aku ingin menjadi seorang jaksa. Bukan dokter, guru, polisi, artis, atau astronot, seperti anak-anak pada umumnya. Tidak, jaksa bukan pekerjaan yang langka atau aneh. Hanya saja tidak banyak anak-anak sekolah dasar yang memikirkan profesi itu sebagai cita-cita.

Pura-Pura

“Ah, ini dia aktor kita!” Laki-laki botak itu berseru saat seorang pria muda masuk ke ruangan tempat aku sudah lebih dulu menunggu. “Kau pasti sudah mengenalnya bukan, Nona Natasha?”

Artis ternama yang tengah naik daun itu, bayi yang baru lima menit lahir pun mungkin sudah mengenalnya.

“Namanya Rey.”

Aku sudah tahu.

About Me

My photo
Tangerang, Banten, Indonesia
bukan penulis, bukan pengarang, hanya pecinta keduanya.