Tuk!
Sebongkah kecil batu es tiba dengan elok tepat di atas ubun-ubunku.
"Aw!" aku refleks menurunkan kameraku dan mengusap-usap kepalaku yang sedikit berair. Aku menyapu sekitar dengan pandanganku berharap menangkap oknum mencurigakan yang bisa kudakwa sebagai pelaku kejahatan barusan.
Dapat.
Ah, bukan aku yang menangkapnya, sebenernya. Tapi pria itu bak pembunuh yang menyerahkan diri ke kantor polisi. Ia melambaikan tangan seraya memberikan isyarat agar aku datang menghampirinya.