Sekarang pukul 12 lewat 30 menit, bertanda
kereta api Argo Parahyangan yang menuju Stasiun Bandung akan segera berangkat
15 menit lagi. Aku berjalan cepat sambil mencari gerbong yang sesuai dengan
yang tertulis di tiket keretaku. Dan akhirnya aku menemukannya. Sekarang aku
sedang mencari tempat dudukku. Kutelusuri satu demi satu rentetan bangku
abu-abu di kelas bisnis kereta jurusan Jakarta-Bandung ini. Dan akhirnya aku
menemukannya. Tapi….
“Arion?” aku menyebutkan nama seseorang yang
sedang duduk di bangku yang sama dengan bangkuku.
Ia menoleh. “Mova?” alisnya terangkat.
Aku sekali lagi melihat tiketku, memastikan
sambil berharap bangku ini bukan bangku yang harus aku tempati. Tapi sialnya,
ini memang tempat dudukku.
“Kamu duduk di sini?” tanya Arion.
Aku tak menjawab. Perlahan, aku duduk di
sampingnya sambil membuang muka sekenanya. Memandangi apa saja, asal bukan
orang yang sekarang ada di sebelahku. Degup jantung dan denyut nadiku
berlomba-lomba, seakan siapa yang lebih cepat ia yang menang. Aku sampai lupa
mengeluh perihal mendapatkan tempat duduk di pinggir, bukan di dekat jendela.